INFO HAJI :
Menjelang Armina, Pemeriksaan Masuk Makkah Diperketat
Petugas kepolisian Saudi memperketat penjagaan dan pengawasan di pintu masuk kota Makkah/kemenag.go.id
Sejak Rabu (9/10/2013) tengah malam, seiring dengan penutupan penerimaan jamaah calon haji, memasuki Kota Makkah tak lagi sebebas hari-hari sebelumnya. Bahkan, sejumlah kawan yang datang dari Madinah sempat lama tertahan di check point.Petugas Murur (DLLAJ-nya Arab Saudi) mengecek sejumlah surat-surat yang harus dilengkapi orang-orang yang hendak memasuki Kota Makkah.
“Kalau dulu kan pemeriksaan di check point asal-asalan aja. Tadi tuh ketat banget. Pokoknya petugasnya nanya macem-macem deh. Ada kali setengah jam ditanyain begitu,” ujar Ramelan, salah satu anggota tim Media Center Haji, Kamis (10/10/2013).
Sehari sebelumnya, sebagian anggota tim MCH memang ditugaskan ke Madinah untuk meliput pertemuan Menteri Agama Suryadharma Ali dengan Menteri Perhajian Pakistan.
Lukmanul Hakim, seorang mukimin asal Madura, mengatakan bahwa pengetatan pemeriksaan memang selalu dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi pada setiap tanggal 4 atau 5 Dzulhijjah. Hal itu berlaku bagi semua kendaraan dan orang yang hendak memasuki Kota Mekah.
“Itu untuk mencegah para calon haji yang masuk dengan cara ilegal. Makanya, ketika tahu teman-teman dari Madinah mau umrah, saya cegah. Soalnya, mobil dinas Kantor Urusan Haji yang mereka tumpangi bisa dikandangin sama Murur,” tuturnya.
Kamis (10/10/2013), petugas Murur pun telah menutup akses ke Mina dari Terowongan King Fahd. Semua pengguna jalan tak diperbolehkan melintas.Selain itu, operasional Terminal Bab Ali (di timur Masjidilharam) pun telah dihentikan. Dengan demikian, bus-bus shalawat yang biasa mengantarkan jamaah dari wilayah Mahbas Jin dan sekitarnya juga tak boleh lagi hilir mudik.
???
Di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, persiapan penyelenggaraan puncak haji hampir rampung. Hal itu dikonfirmasi oleh Direktur Pelayanan Haji Kementerian Agama Sri Ilham Lubis.Hanya, sehari sebelumnya, Arafah sempat dilanda hujan deras yang disertai dengan angin kencang. Hujan selama dua jam itu memorak-porandakan tenda-tenda di Maktab 18 yang diperuntukkan bagi jamaah Indonesia.
“Tapi, hari ini, semua tenda yang roboh itu sudah didirikan kembali,” ujarnya ketika ditemui di Kantor Daerah Kerja Mekah, Kamis (10/10/2013). Ia memperkirakan, persiapan di Armina diperkirakan mencapai seratus persen.
Menurut dia, di Arafah, jemaah Indonesia akan ditempatkan di 48 maktab yang masing-masing memiliki daya tampung 3.200-3.500 orang. “Untuk tenda, memang belum kita upgrade. Jadi, sesuai dengan apa yang disediakan oleh pihak maktab dan Muassasah Asia Tenggara. “”Hanya, pada tahun ini, kita sudah upgrade alas di tenda, dari hambal ke karpet. Selain itu, maktab pun merekrut 16 petugas kebersihan –6 di antaranya perempuan yang bertugas di toilet khusus perempuan– di setiap maktab. Untuk upgrade itu, kita harus menambah biaya sebesar 6 riyal untuk setiap jemaah,” tuturnya.
Beberapa hari lalu, tim MCH sempat menyaksikan langsung proses persiapan di Arafah. Di sana, pada tengah hari, para pekerja tetap melanjutkan aktivitas mempersiapkan tenda-tenda yang akan menaungi jemaah pada saat wukuf, Senin pekan depan.
Mereka membutuhkan waktu dua pekan untuk mempersiapkan tenda-tenda di setiap maktab. “Di sini, setiap hari, terdapat 6-7 pekerja. Insyaallah semuanya sudah selesai dalam 2-3 hari ini. Kami sudah bekerja selama 12 hari di sini,” ujar Farman Ali, pekerja asal Pakistan. Ia bertugas mempersiapkan tenda-tenda di Maktab 1. (PR)
Info Haji