AMPHURI.ORG, JAKARTA–Sampai saat ini, pemerintah Arab Saudi belum juga memutuskan untuk membuka kembali penyelenggaraan ibadah umrah sejak diberhentikannya sementara pada 27 Februari lalu karena pandemi Covid19. Akibatnya, banyak jamaah umrah khususnya dari Indonesia yang tertunda keberangkatannya.

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Arfi Hatim menegaskan akan memprioritaskan jamaah umrah tersebut. Setidaknya, Arfi menyebut ada tiga kategori yang akan diprioritaskan berangkat jika Saudi membuka umrah.

“Ada tiga kategori yang akan diprioritaskan berangkat jika Saudi membuka (umrah),” tegas Arfi dalam sebuah diskusi di Jakarta, pada Jumat (14/8/2020)

Kategori pertama adalah jamaah umrah yang tertahan keberangkatannya saat berada di Bandara Indonesia. “Kategori pertama adalah mereka yang tertahan keberangkatannya saat berada di Bandara Soetta, Surabaya, Makassar dan sebagainya yang akan take off ke Saudi,” kata Arfi.

Kategori kedua adalah jamaah yang tertahan di negara-negara transit seperti Malaysia, Singapura, Dubai, Oman dan sebagainya. Berikutnya kategori ketiga adalah jamaah umrah yang sudah mempunyai jadwal keberangkatan. “Kategori kedua adalah jamaah yang tertahan dinegara-negara transit dan kategori ketiga adalah jamaah yang sudah memiliki jadwal keberangkatan,” jelasnya.

Arfi mengatakan, sampai saat ini, belum ada kepastian dari Pemerintah Saudi kapan dibukanya kembali ibadah umrah. Ia berharap kepada Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) untuk tidak menawarkan paket layanan umrahnya sampai ada kepastian dari saudi.

“Kita masih menunggu kepastian dari Saudi, saya harap PPIU tidak menawarkan dahulu paket layanan umrahnya,” tegasnya. (hay)