AL AQSHA TRAVEL | Umroh Ramadhan dan Tips Melaksanakannya : Pilih travel yang berdedikasi tinggi mengantarkan jamaah untuk bisa meraih umroh maqbullah | terkait lainnya: umroh awal ramadhan, umroh lailatul qadar, umroh full ramadhan, umroh nuzulul quran, umroh hemat, umroh murah
Klik Informasi dibawah | ||||
---|---|---|---|---|
Umroh Ramadhan dan Tips Melaksanakannya
Sebelum Berangkat
- Pilih travel yang berdedikasi tinggi mengantarkan jamaah untuk bisa meraih umroh maqbuulah (yang diterima dan dibalas pahala oleh Allah subahanahu wa ta’ala). Travel yang pembimbingnya mengajarkan jamaah tata cara manasik yang dituntunkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
- Bekali diri dengan ilmu
Jauh-jauh hari sebelum berangkat, pelajari tata cara haji (bagi yang ingin berhaji) dan umroh dari video-video manasik haji, buku-buku, atau artikel terpercaya.
Perlengkapan
- Sendal sporty yang nyaman. Tidak merepotkan ketika harus melepas dan memakainya.
- Kacamata hitam buat jaga-jaga, siapa tahu terpaksa shalat zhuhur di luar masjid, atau seperti cerita saya di sini.
Setelah kejadian itu, saya menyadari bahwa kacamata hitam ternyata perlu juga untuk menjaga mata kita agar tidak silau kena matahari (meski saya sendiri tak pernah juga memakainya. Aslinya sudah pakai kacamata soalnya ^^). Tapi kalau hotelnya nyaman, tentu saya pilih shalat dzuhur-ashar di hotel saja. Menjelang ifthar (buka puasa) baru ke masjid biar bisa merasakan suasana ifthar jama’i di Masjidil Haram. - Lip balm atau lip care untuk menjaga bibir tidak pecah-pecah.
Vaseline atau lotion kulit dengan pelembab ekstra . - Kantong sendal (sebagian besar travel biasanya sudah membagikan kantong sendal ini sebelum keberangkatan).
- Botol kemasan isi ulang untuk air zamzam, semisal Tupperware (gunanya akan saya tulis di bawah). Saya lebih suka pakai botol refill begini demi menghindari pemakaian botol bekas air mineral. Selain ekonomis dan mengurangi sampah, botol refill juga insya Allah lebih aman dicuci berkali-kali.
Tips Lainnya
- Ketika ke masjid, bawa selalu buku kumpulan doa dan dzikir. Gunakan kesempatan selama di sana untuk selalu berdzikir, berdoa, atau tilawah Al-Qur’an. Untuk buku doa dan dzikir, saya merekomendasikan buku Kumpulan Doa dan Wirid karya Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawaz. Buku ini bisa dibilang lengkap karena doa-doa dan dzikirnya diambil dari Al-Qur’an dan hadits Nabi yang sahih.
- Ramadhan bulan bersedekah. Di Masjidil Haram, kita bisa bersedekah kepada peminta-peminta yang banyak ditemui di jalanan sekitar masjid. Atau bersedekah kepada pekerja-pekerja Indonesia yang biasa bersih-bersih di Masjidil Haram. Bisa juga bersedekah kepada saudara-saudara kita yang jadi tukang sapu jalan di sana.
- Sebaiknya tidak melewatkan shalat jenazah yang selalu ada setiap selesai shalat fardhu. Sebab shalat ini juga banyak keutamaannya. Mengingat shalat jenazah ini berbeda sekali pelaksanaannya dengan shalat umumnya, maka baiknya pelajari tata caranya sebelum berangkat.
- Jaga pandangan!
Banyak makhluk cantik dan tampan yang lalu-lalang di sana, temaaaaans… Maklumlah, Mekkah tempat berkumpulnya kaum muslimin berbagai bangsa dan ras. - Selalu ucapkan maa syaa’a Allah tabarakallaah setiap melihat anak-anak kecil yang menggemaskan. Makhluk imut nan menggemaskan ini juga akan banyak kita temui di sekitar Masjidil Haram. Khususnya anak-anak dari ras Arab dan Turki. Lucu-lucu deh pokoknya.
- Ucapkan syukraan, atau lebih utama, Jazakallaahu / jazakillahu khairan kepada mereka yang memberi anda hadiah atau makanan. Biasanya musim Ramadhan banyak muhsinin yang selalu bagi-bagi makanan untuk berbuka kepada jamaah.
- Bekali diri dengan ilmu syar’i biar tidak bingung pas di masjid. Agar ibadahnya tak hanya latah dengan orang banyak. Untuk itulah pentingnya memilih travel yang disebutkan pada poin persiapan di atas. Karena ketika bingung melihat tata cara ibadah orang yang beda dengan kita, kita bisa langsung bertanya pada pembimbing.
- Jaga lisan untuk tidak ghibah (bergosip) atau banyak mengeluh. Sabar, sabar, sabar, dan tahanlah lisan. Di sana akan banyak dijumpai jamaah dengan kelakuan dan penampilan yang “aneh”. Pun kita akan menemukan pemandangan tata cara ibadah para jamaah yang berasal dari negara-negara yang beda madzhab dengan negara kita. Daripada lisan kita selalu ribut, “Kok i’tidalnya begitu, trus tahiyatnya juga aneh banget”, maka solusinya adalah kembali ke poin persiapan.
- Jangan ikut-ikutan untuk buang sampah sembarangan di sekitar masjid, walau di situ banyak petugas kebersihan yang berseliweran. Paling tidak, kurangilah beban kerja mereka agar bisa sedikit “mengambil nafas”.
- Ketika terpaksa harus pakai toilet masjid dengan kondisi banyak manusia yang antre, maka gunakan toilet seperlunya saja.
- Jangan malu bertanya agar tidak tersesat di Masjidil Haram. Jika tidak bisa Bahasa Arab, bertanyalah kepada petugas berwajah Indonesia yang biasa melayani kebutuhan jamaah di Masjidil Haram.
- Konsumsi makanan sehat seperti buah, susu, atau yogurt di luar jam puasa. Barang-barang ini bisa dibeli di mall Bin Dawood, mall terdekat dari Masjidil Haram.
- Jaga barang-barang anda. Bawa uang secukupnya saja ketika ke masjid. Tidak perlu bawa-bawa kamera. Bukan hanya khawatir disita petugas, namun untuk menghindari kehilangan, disebabkan banyaknya manusia yang berdesak-desakan di dalam maupun luar masjid
- Jika umrohnya lebih dari dua pekan, sebaiknya beli sim-card Arab Saudi (bisa pilih Mobily, STC, atau Zain) untuk komunikasi bertarif murah dengan sesama jamaah atau pembimbing. Ini buat jaga-jaga, siapa tahu tersesat, sementara kita tak bisa Bahasa Arab untuk bertanya arah hotel kepada orang-orang sekitar. Jadi bisa langsung menghubungi pembimbing untuk menjemput ke lokasi kita berada.
- Kenali rute jalan hotel-masjid-hotel. Beruntung jika dapat hotel di sekitar Masjidil Haram. Yang repot ketika hotelnya jauh. Jamaah manula biasanya sering bermasalah dengan rute jalan ini. Sebaiknya ke masjidnya selalu sama-sama dengan jamaah yang hapal jalan.
Kalaupun harus jalan hanya berdua dengan suami atau mahram, bisa janjian di dekat pintu keluar. Kenali nomor pintu terdekat ke arah hotel anda. - Di saat penuh-penuhnya seperti Bulan Ramadhan, semua area masjid selalu dipadati lautan manusia. Kalau mau, Anda bisa coba ke arah basement. Sesuai pengalaman, tempat ini biasanya menyisakan banyak tempat longgar dibanding area lain. Mungkin karena di sini tidak punya banyak mesin pendingin dan hanya mengandalkan kipas angin. Udaranya terasa sangat gerah.
Jika terpaksa shalat tarawih di sini, isi penuh botol refill anda dengan air zam-zam yang tersedia di hampir semua sudut masjid. Lalu konsumsi minimal setiap selesai 2 rakaat shalat agar terhindar dari gejala dehidrasi karena produksi keringat yang berlebih. *Haduh, apa sih ini bahasanya?*
Nara Sumber : Verawaty Lihawa (Ummul Hamam, Riyadh, KSA, 24 Dzulqa’dah 1434 H)
Harga Sudah termasuk : Perlengkapan, Airport tax dan Handling
Umroh Ramadhan dan Tips Melaksanakannya